TUGAS KERAGAMAN BANGSA INDONESIA DAN POTENSI KONFLIK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat serta karunianya kepada saya
sehingga saya bisa menyelesaikan tugas softskill ini tepat waktunya yang
berjudul ‘Keragaman Bangsa Indonesia dan Potensi Konflik’ Makalah ini disusun agar dapat mengetahui
pengertian serta memahami Keragaman Bangsa Indonesia dan Potensi Konflik’. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik
itu yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Saya juga berterima kasih terhadap sumber
informasi yang ada. Karena sangat membantu dalam penyusuna makalah ini.
Diharapkan makalah ini juga dapat memberikan informasi untuk kita semua tentang
Keragaman Bangsa Indonesia dan Potensi Konflik’ Saya juga menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih .
Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua yang membacanya..Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan karunianya. amin.
Bekasi , 21 April 2013
Irwan Leonardo
DAFTAR ISI
KataPengantar...................................................................................................
Daftar isi.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.............................................................................................
1.2 Tujuan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 penjelasan keragaman
bangsa indonesia...................................................
2.2 faktor-faktor yang
menyebabkan keragaman di indonesia.....................
2.3 berdasarkan
koentjaraningrat...................................................................
BAB III PENUTUP
3.1
kesimpulan...................................................................................................
3.2 Daftar
pustaka..............................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki keberagaman suku,agama,ras,budaya dan bahasa daerah. Indonesia meliliki lebih dari 300 suku bangsa. Dimana setiap suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.asuku bangsa merupakan bagian dari suatu negara. Dalam setiap suku bangsa terdapat kebudayaan yang berbeda-beda.selain itu masing-masing suku bangsa juga memiliki norma sosial yang mengikat masyarakat di dalamnya agar ta’at dan melakukan segala yang tertera didalamnya. Setiap suku bangsa di indonesia memiliki norma-norma sosial yang berbeda-beda. Dalam hal cara pandang terhadap suatu masalah atau tingkah laku memiliki perbedaan. Ketika terjadi pertentangan antar individu atau masyarakat yang berlatar belakang suku bangsa yang berbeda,mereka akan mengelompok menurut asal-usul daerah dan suku bangsanya (primodialisme). Itu menyebabkan pertentangan\ketidakseimbangan dalam suatu negara(disintegrasi).Secara umum, kompleksitas masyarakat majemuk tidak hanya ditandai oleh perbedaan-perbedaan horisontal, seperti yang lazim kita jumpai pada perbedaan suku, ras, bahasa, adat-istiadat, dan agama. Namun, juga terdapat perbedaan vertikal, berupa capaian yang diperoleh melalui prestasi (achievement). Indikasi perbedaan-perbedaan tersebut tampak dalam strata sosial ekonomi, posisi politik, tingkat pendidikan, kualitas pekerjaan dan kondisi permukiman.
Sedangkan perbedaan horisontal
diterima sebagai warisan, yang diketahui kemudian bukan faktor utama dalam
insiden kerusuhan sosial yang melibatkan antarsuku. Suku tertentu bukan
dilahirkan untuk memusuhi suku lainnya. Bahkan tidak pernah terungkap dalam
doktrin ajaran mana pun di Indonesia yang secara absolut menanamkan permusuhan
etnik.
Sementara itu, dari
perbedaan-perbedaan vertikal, terdapat beberapa hal yang berpotensi sebagai
sumber konflik, antara lain perebutan sumberdaya, alat-alat produksi dan akses
ekonomi lainnya. Selain itu juga benturan-benturan kepentingan kekuasaan, politik
dan ideologi, serta perluasan batas-batas identitas sosial budaya dari
sekelompok etnik. Untuk menghindari diperlukan adanya konsolidasi antar
masyarakat yang mengalami perbedaan. Tetapi tidak semua bisa teratasi hanya
dengan hal tersebut. Untuk menuju integritas nasional yaitu keseimbangan antar
suku bangsa diperlukan toleransi antar masyarakat yang berbeda asal-usul
kedaerahan. Selain itu faktor sejarah lah yang mempersatukan ratusan suku
bangsa ini. Mereka merasa mempunyai nasib dan kenyataan yang sama di masa lalu.
Kita mempunyai semboyan Bhineka Tunggal Ika. Yaitu walaupun memiliki banyak
perbedaan,tetapi memiliki tujuan hidup yang sama. Selain itu,pancasila sebagai
idiologi yang menjadi poros dan tujuan bersama untuk menuju integrasi,kedaulatan
dan kemakmuran bersama.
1.2 tujuan
Untuk mengetahui dan memperjelas bagaimana keragaman bangsa indonesia yang sekarang yang mulai dari banyaknya perbedaan yang begitu banyak sehingga dapat memicu terjadinya suatu konflik.
1.2 tujuan
Untuk mengetahui dan memperjelas bagaimana keragaman bangsa indonesia yang sekarang yang mulai dari banyaknya perbedaan yang begitu banyak sehingga dapat memicu terjadinya suatu konflik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penjelasan
keragaman bangsa Indonesia
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya :
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya :
1. tingkah laku
2. macam jenis.
3. lagu musik : langgam
4. warna :corak : ragi
5. (ling) laras (tata
bahasa).
Sehingga keragaman yang
dimaksud disini adalah suatu kondisi masyarakat dimana terdapat
perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama
dan keyakinan, budaya, ideologi, adat kesopanan serta situasi ekonomi.
Struktur masyarakat
Indonesia yang majemuk dan dinamis, antara lain ditandai oleh keragaman suku
bangsa, agama, dan kebudayaan. Sebagaimana diketahui bahwa bangsa Indonesia
memiliki keragaman suku bangsa yang begitu banyak, terdiri dari berbagai suku
bangsa, mulai dari sabang hingga Merauke, ada suku Batak, suku Minang, suku
Ambon, suku Madura, suku Jawa, suku Asmat, dan masih banyak lainnya.
tapi yang sering terjadi
konflik adalah kehidupan berbudaya dan keyakinan. seperti kita lihat banyak
yang dapat masalah yang di timbulkan, seperti;
1. Konflik
Konflik merupakan proses
sosial disosiatif yang memecah kesatuan dalam masayarakat. Meskipun demikian,
tak selamanya konflik itu negatif. Misalnya dari konflik tentang perbedaan
pendapat dalam diskusi. Dari konflik pendapat tersebut dapat memperjelas
hal-hal yang sebelumnya tidak jelas, menyempurnakan hal-hal yang tidak
sempurna, bahkan kesalahan dapat diperbaiki dengan cara-cara kritis dan santun.
Berdasarkan tingkatannya, ada dua macam konflik yaitu konflik tingkat ideologi
atau gagasan dan konflik tingkat politik. Berdasarkan jenisnya ada tiga, yaitu
konflik rasial, konflik antarsuku dan konflik antaragama.
2. Intergrasi
Integrasi adalah saling
ketergantungan yang lebih rapat dan erat antarbagian dalam organisme hidup atau
antar anggota di daam masyarakat sehingga terjadi penyatuan hubungan yang
dianggap harmonis.
3. Disintegrasi
Disintegrasi atau
disorganisasi merupakan suatu keadaan yang tidak serasi pada setiap bagian dari
suatu kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi harus ada
keserasian antar bagian-bagiannya.
4. Reintegrasi
Reintgrasi atau
reorganisasi dapat dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai baru telah
melembaga dalam diri warga masyarakat.
>> Untuk itu
masyarakat dalam menjaga keragaman budaya dibutuhkan ;
1. Mengembangkan sikap
saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda dari
anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok
agamanya.
2) Meninggalkan sikap
primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan
ekstrimisme(berlebih-lebihan)
3) Menegakan supremasi
hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara
tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka anut.
4) Mengembangkan rasa
nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara namun
menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup
diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
5) Menyelesaikan semua
konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi dan ajudikasi.
2.2 Faktor-faktor yang menyebabkan keragaman di Indonesia
2.2 Faktor-faktor yang menyebabkan keragaman di Indonesia
Di Indonesia
faktor-faktor yang menyebabkan keberagaman budaya antara lain:
v Suku bangsa
v Bahasa
v Aliran Politik
v Agama
v Masalah Kaya dan
Miskin
v Integrasi nasional
Hubungan antara suku
bangsa dengan ras sangatlah erat. Perbedaan ras banyak ditunjukan dengan
perbedaan biologis fisik. Misalnya ada anggapan bahwa berkulit hitam pasti
berambut keriting, sedangkan berkulit kuning berambut lurus. Faktor rasa ini
sampai sekarang tidak dapat diubah dengan teknologi dan tidak dapat
disembunyikan.
2.3 Berdasarkan Koentjaraningrat
berdasarkan Kondisi kebhinnekaan dalam berbagai aspek kehidupan yang ada di Indonesia menuntut kajian dan analisis kita. Menurut Koentjaraningrat (1993:384) ada 4 aspek yang harus diperhatikan dalam menganalisis hubungan antar suku-suku bangsa dan golongan, yaitu:
2.3 Berdasarkan Koentjaraningrat
berdasarkan Kondisi kebhinnekaan dalam berbagai aspek kehidupan yang ada di Indonesia menuntut kajian dan analisis kita. Menurut Koentjaraningrat (1993:384) ada 4 aspek yang harus diperhatikan dalam menganalisis hubungan antar suku-suku bangsa dan golongan, yaitu:
1. Sumber-sumberkonflik.
2. Potensi
untuk toleransi.
3. Sikap
dan pandangan dari suku bangsa atau golongan terhadap sesama suku bangsa atau
golongan.
4. Kondisi
masyarakat di mana hubungan dan pergaulan antar suku bangsa atau golongan
tersebut berlangsung.
Selanjutnya dikatakan
pula oleh Koentjaraningrat bahwa sumber-sumber konflik di negara berkembang
termasuk Indonesia ada 5, yaitu berikut ini.
1. Konflik
bisa terjadi kalau warga dari dua suku bangsa masing-masing bersaing dalam hal
mendapatkan mata pencaharian hidup yang sama.
2. Kalau
warga dari satu suku bangsa mencoba memaksakan unsur-unsur dari kebudayaannya
kepada warga dari suatu suku bangsa lain.
3. Konflik
yang sama dasarnya, tetapi lebih fanatik dalam wujudnya bisa terjadi kalau
warga dari satu suku bangsa mencoba memaksakan konsep-konsep agamanya terhadap
warga dari suku bangsa lain yang berbeda agama.
4. Konflik
akan tejadi kalau suku-suku bangsa berusaha mendominasi suatu suku bangsa lain
secara politis.
5. Potensi
konflik terpendam ada dalam hubungan antara suku-suku suatu bangsa yang telah
bermusuhan secara adat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari apa yang saya jabarkan yang menurut saya kini akan menarik kesimpulan dari materi tersebut, yaitu;
1. jangan pernah saling
membeda-bedakan apapun yang berbeda dari manusia lainnya. karena kita di
ciptakan oleh tuhan itu sama.
2. Hubungan antara
suku bangsa dengan ras sangatlah erat. Perbedaan ras banyak ditunjukan dengan
perbedaan biologis fisik. Misalnya ada anggapan bahwa berkulit hitam pasti
berambut keriting, sedangkan berkulit kuning berambut lurus. Faktor rasa ini
sampai sekarang tidak dapat diubah dengan teknologi dan tidak dapat
disembunyikan.
3.2 Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar