46. kisah seorang pelukis
Kisah Seorang Pelukis
Suatu
hari seorang pelukis terkenal sedang menyelesaikan lukisan terbaiknya
dan rencananya akan dipamerkan pada saat pernikahan Putri Diana. Ketika
menyelesaikan lukisannya ia sangat senang dan terus memandangi
lukisannya yang berukuran 2×8 m. Sambil memandangi, ia berjalan mundur
dan ketika berjalan mundur ia tidak melihat ke belakang. Ia terus
berjalan mundur dan di belakangnya adalah ujung dari gedung tersebut
yang tinggi sekali dan tinggal satu langkah lagi dia bisa mengakhiri
hidupnya.
Seseorang melihat pemandangan tersebut
dan bermaksud untuk berteriak memperingatkan pelukis tersebut, tapi
tidak jadi karena dia khawatir si pelukis tersebut malah bisa jatuh
ketika kaget mendengar teriakannya. Kemudian orang yang melihat pelukis
tersebut mengambil kuas dan cat yang ada di depan lukisan tersebut lalu
mencoret-coret
lukisan tersebut sampai rusak. Tentu saja pelukis tersebut sangat marah
dan berjalan maju hendak memukul orang tersebut. Tetapi beberapa orang
yang ada disitu menghadang dan memperlihatkan posisi pelukis tadi yang
nyaris jatuh.
Kadang-kadang kita telah melukiskan masa
depan kita dengan sangat bagus dan memimpikan suatu hari indah yang
kita idamkan. Tetapi kadangkala rencana
itu tidak bisa terlaksana karena Tuhan punya maksud lain yang lebih
baik. Kadang-kadang kita marah dan jengkel terhadap TUHAN atau juga
terhadap orang lain. Tapi perlu kita ketahui TUHAN selalu menyediakan
yang terbaik. Dia melihat segala apa yang tidak kita lihat.
http://renungan-harian.com/ilustrasi-kristen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar