53. Tuhan dan laba laba
Tuhan Dan Laba-Laba
Pada
saat Perang Dunia ke 2, ada seorang tentara Amerika yang terpisah dari
unitnya di sebuah pulau di Pasifik. Karena pertempuran sangat gencar
penuh asap dan tembakan, dia terpisah dari rekan-rekannya.
Sementara dia sendirian di dalam
hutan, dia mendengar tentara musuh mulai mendekati tempat
persembunyiannya. Berusaha untuk bersembunyi, dia mulai naik ke sebuah
bukit dan menemukan
beberapa gua di sana. Secara cepat dia merangkak masuk ke dalam salah
satu gua. Dia merasa aman untuk sementara, namun dia menyadari jika
tentara musuh melihatnya merayap ke atas bukit, mereka pasti akan segera
memeriksa semua gua dan membunuhnya.
Dalam gua itu, dia mulai berdoa kepada
Tuhan,” Tuhan, jika ini kehendak-Mu, tolong lindungi aku. Apapun yang
terjadi, aku tetap mencintai-Mu dan mempercayai-Mu. Amin.”
Setelah berdoa, dia bertiarap dan mulai
mendengar tentara musuh mulai mendekatinya. Dia mulai berpikir,”Baiklah,
aku kira Tuhan tidak akan menolongku dari situasi ini.” Kemudian dia
melihat seekor laba-laba mulai membangun jaring di depan gua
persembunyiannya. Sementara dia mengawasi dan mendengar tentara musuh
yang sedang mencarinya, lala-laba itu terus membentangkan benang-benang
jaring di pintu masuk gua.
Dia terkejut dan berpikir,” Yang aku
butuhkan sekarang adalah sebuah tembok pertahanan, mengapa Tuhan malah
memberi sebuah jaring laba-laba. Pasti Tuhan sedang bercanda.” Dari
kegelapan gua, dia melihat musuh mulai mendekat dan memeriksa setiap
gua. Dia bersiap-siap untuk melakukan perlawanan terakhirnya, namun ada
yang membuatnya heran karena tentara musuh hanya melihat sekilas ke arah gua persembunyiannya setelah itu mereka pergi begitu saja.
Tiba-tiba dia menyadari bahwa ternyata
jaring laba-laba yang ada di pintu gua telah membuat gua itu terlihat
seperti belum ada seseorang yang memasukinya. Karena kejadian itu, dia
berdoa dan minta ampun kepada Tuhan karena sudah meragukan pertolongan
Tuhan.” Tuhan, ampunilah aku. Aku lupa bahwa di dalam Engkau, jaring
laba-laba menjadi lebih kuat dari dinding beton.”
Dalam hidup
ini pun kita sering menganggap bahwa Tuhan harus menyediakan hal yang
besar dan dasyat untuk menolong hidup kita. Tetapi kita sering lupa
bahwa di dalam Tuhan hal yang kecil dan remeh bisa dipakai untuk
menolong kita. “Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari
pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.” (1
Korintus 1:25)
http://renungan-harian.com/cerita-rohani-kristiani-tuhan-dan-laba-laba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar